KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr.Wb.
Alhamdulillah
senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas limpahan serta
inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan laporan ini
dengan baik dan diberi waktu yang telah ditentukan.
Laporan ini dibuat semaksimal
mungkin dan dengan berusaha menghindarkan dari kesalahan dan kekurangan. Tugas
pembuatan laporan praktikum” Percobaan 1
Yaitu
dengan judul: pengamatan bentuk sel dan komponen sel dan percobaan II yaitu
dengan judul:pengamatan penampang melintang dan membujur bentuk sel,mengamati
macam-macam bentuk sel penutup stomata,mengamati berbagai macam bentuk stomata
pada daun,mengamati bentuk trikoma,serta mengamati derivat evidermis.
Penulis
menyadari bahwasanya manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan dalam
pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penulisan
laporan selanjutnya.
Ucapan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca umumnya. Akhirnya Allah S.W.T senantiasa
memberikan petunjuk kepada kita semua agar apa yang kita cita-cita menjadi
sukses.
Amin-amin
ya rabal alamin. Wassalamualaikum Wr.Wb.
Palembang,30 Septemmber
2013 Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sel merupakan unit dasar umum dari
struktur organik. Sel tumbuhan diartikan sebagai suatu kehidupan kecil yang
mempunyai batas nyata atau dinding sel, di dalamnya terjadi reaksi-reaksi kimia
yang rumit (Pandey, 1980). Sel juga dikatakan sebagai kesatuan struktur
fisiologi yang terkecil dari organisme hidup. Sel tumbuhan pada dasarnya
terdiri dari protoplas yang dikelilingi dinding sel. Dinding sel biasanya
dianggap bagian mati sedangkan protoplas adalah bagian hidup dari
sel. Protoplas terdiri dari komponen protoplasmik dan nonprotoplasmik.
Komponen protoplasmik ada yang bersifat cair yaitu sitoplasma. Sitoplasma
merupakan substansi setengah cair lebih pekat (viscous) dari air dan bening
(tembus cahaya; translucent) sehingga sukar dilihat oleh mata meskipun telah
menggunakan mikroskop. Sitoplasma dapat dilihat dengan adanya aliran plasma
sebagai indikator dari sel hidup. Aliran plasma dapat berlangsung dalam satu
arah, disebut rotasi; ataupun lebih dari satu arah, disebut sirkulasi.
Sitoplasma memenuhi ruang sel hidup dan di dalamnya terdapat organel-organel
serta vakuola. Bagian lain (organel) yang terdapat di dalam sitoplasma dan
dapat terlihat dengan mikroskop cahaya di antaranya inti sel, kloroplas,
leukoplas, kromoplas. Bagian lain seperti retikulum endoplasmik, mitokondria,
diktiosoma, ribosoma, sferosoma sukar dilihat dengan mikroskop
biasa. Komponen nonprotoplasmik yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya
adalah vakuola yang berisi cairan sel dan kadang-kadang juga zat warna. Di
dalam cairan vakuola dapat terlarut berbagai zat seperti gula, berbagai garam,
protein, alkaloida, zat penyamak, dan zat warna. Zat ergastik lain yang
bersifat padat dan dapat terlihat antara lain butir aleuron, butir amilum yang
juga bermacam-macam bentuknya, dan kristal kalsium oksalat dengan beberapa
bentuk. Benda ergastik seperti lendir, tetes minyak, tanin dapat dilihat dengan
menggunakan reagen tertentu.
B. Tujuan
1. Mengamati bentuk-bentuk sel dan
komponen-komponen sel seperti dinding sel dan lumen sel.
2. Mengamati isi sel terutama
komponen protoplasmik seperti inti, kloroplas, dan plastida lain, aliran
sitoplasma.
3. Mengamati komponen
nonprotoplasmik penyusun sel antara lain vakuola dan isinya, benda-benda
ergastik misal macam-macam bentuk kristal kalsium oksalat, butir amilum,
lendir, minyak, butir aleuron.
4. Membedakan sel hidup dan sel
mati.
BAB II
METODOLOGI
A. Hari, Tanggal, Judul (acara yang
dilakukan)
1.
Hari
: Senin
2.
Tanggal
: 23 September 2013
3.
Judul
: Pengamatan Bentuk Sel dan Komponen Sel
B.
Alat
dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas benda
c. Gelas penutup
d. Jarum preparat
e. Silet/cutter
f. Kobokan
g. Pipet tetes
h. Lampu spiritus (Bunsen)
i. Mangkok
j. Kaca Objek
2.
Bahan
a. Empulur ketela pohon,
b. Tanaman Hydrilla verticillata,
c. Daun Rhoeo discolor
d. Tangkai
daun kuping gajah
C. Cara
Kerja
1.
Sebelum
melakukan praktikum siapkanlah mikroskop dan bersihkan sehingga mikroskop siap
untuk mengamati.
2.
Bersihkan
kaca benda dan teteskan air di atasnnya.
3.
Bagilah
tugas pembuatan preparat pada semua anggota kelompok. Berilah kode pada setiap
kaca benda.
4.
Buatlah:
a. Irisan melintang empulur ketela
pohon. Letakkanlah hasil irisan pada tetesan air di kaca benda A dan tutuplah
dengan kaca penutup. Amatilah bentuk sel empulur ketela pohon dengan mikroskop
cahaya. Gambarlah pada buku laporan dan beri keterangan lengkap tentang bentuk
sel dan bagian-bagian selnya.
b. Ambillah daun Hydrilla
verticillata dengan cara mengambil sehelai daun Hydrilla verticillata
terutama bagian pucuk. Letakkanlah daun pada tetesan air di kaca benda C dan
tutuplah dengan kaca penutup. Amatilah aliran plasma yang tampak dan tentukan
tipenya. Gambarlah pada buku laporan dan beri keterangan lengkap tentang bentuk
sel dan bagian-bagian selnya.
c. Ambillah filamentum bunga Rhoeo
discolor dengan cara pengamatan yang sama dengan langkah no. 4.c).
d. Irisan paradermal epidermis bawah
daun Rhoeo discolor. Letakkanlah hasil irisan pada tetesan air di kaca
benda E dan tutuplah dengan kaca penutup. Amatilah bentuk selnya dan warna
cairan selnya, kemudian gambarlah pada buku laporan. Ambillah preparat dari
meja benda kemudian teteskanlah larutan gula 10% pada salah satu sisi gelas
penutup dan hisaplah dengan kertas penghisap pada sisi yang lainnya sehingga
air gula masuk dan menyentuh irisan. Amatilah pada mikroskop cahaya kembali
setelah beberapa menit, gambarlah hasil pengamatanmu pada buku laporan.
Tentukanlah, peristiwa apa yang terjadi?
e. Irisan melintang dari Tangkai daun
kuping gajah . Letakkanlah hasil irisan pada tetesan air di kaca benda B dan
tutuplah dengan kaca penutup. Amatilah bentuk sel dan isi selnya. Gambarlah
pada buku laporan dan beri keterangan lengkap tentang bentuk sel dan
bagian-bagian selnya.
5. Kembalikanlah mikroskop pada
tempatnya setelah:
a)
mematikan
sumber daya
b)
membersihkan
meja benda dari sisa-sisa air dengan menggunakan lap flanel
c)
membersihkan
lensa okuler dari sisa-sisa lemak yang menempel dengan menggunakan kertas lensa
d)
mengembalikan
tuas difragma pada posisi MIN dan kondensor pada posisi terjauh dari meja benda
e) mengunci sekrup pemutar lensa
okuler.
BAB III
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Table
3.1 Anatomi Tumbuhan tentang Sel pada Daun
Hasil Pengamatan
|
Keterangan
|
||
Gambar 1. Empelur Ketela Pohon
(Manihot esculenta)
|
Perbesaran : 10 X 10
Keterangan:
1. Dinding sel
2. Bentuk sel prisma
segi enam
|
||
Gambar 2. Daun Rhoeo discolor
|
Perbesaran : 10 X 40
Keterangan:
1.
Dinding sel
2.
Epidermis
3.
Kloroplas
4.
Stomata
5.
Sel penjaga
6.
Pigmen
Antosianin
7.
Bentuk sel heksagonal
|
||
Gambar sel daun tangkai duan kuping
gajah
|
Perbesaran : 10 X 40
Ditetesi dengan : Asam cuka
Bentuk sel : Heksagonal
|
||
Gambar sel daun tangkai daun kuping
gajah
|
Perbesaran : 10 X 40
Ditetesi dengan : HCl
Bentuk sel : heksagonal
|
||
Gambar sel Hydrilla verticillata
|
Perbesaran : 10 X 40
Bentuk sel :
Kloroplas
|
Sumber:
Dokumentasi Pribadi pada tanggal 30 September 2013
A. Pembahasan
a. Tangkai kuping gajah
Dalam
taksonomi, keladi merupakan angota dari famili Araceae. Famili ini
beranggotakan lebih dari 100 genus dengan lebih dari 3700 species. Selain
keladi, anggota famili ini antara lain : Aglaonema, Philodendron, Anthurium,
Amorphophallus (bunga bangkai), Zamioculcas, dan masih banyak lagi. Ciri utama
anggota Araceae adalah bunga-nya memuliki sebuah spadix (bagian yang memanjang)
dan sebuah spathe (semacam kelopak yang berada di pangkal spadix).
Di
Indonesia, nama keladi biasa menunjuk pada genus Colocasia dan Alocasia karena
memang kemiripan penampakannya yaitu warna hijau berbentuk hati (orang barat
menyebutnya elephant ear/kuping gajah), ciri-ciri ini juga nampak pada genus
Xanthosoma. Namun beberapa jenis Alocasia bisa sangat berbeda dari tipikal
penampakan keladi tersebut, misalnya berwarna hitam dengan bentuk oval atau
bentuk dengan ujung-ujung tegas.
b. Hydrilla
Pada hydrilla ada duri kecil yang
terdapat di ujung-ujung sisi daun, didalam selnya terdapat sel yang berbentuk
seperti persegi panjang dan terdapat kloroplas. Kloroplas terdapat pada
plastida yang merupakan organel yang memiliki membran rangkap dan berukuran
lebih kecil dari inti. Plastida yang berwarna disebut kromoplas. Pigmen yang
terdapat dalam plastida berhubungan dengan perannya didalam fotosintesis.
Pigmen-pigmen tersebut diantaranya klorofil dan xantofil. Plastida yang
mengandung xantofil tetap disebut kromoplas sedangkan yang mengandung klorofil
disebut kloroplas
c. Empelur
ketela pohon
Dalam anatomi
tumbuhan, empulur
adalah bagian terdalam dari batang
tumbuhan berpembuluh.
Istilah dalam bahasa Inggris
adalah pith. Empulur biasanya berupa jaringan lunak agak kering,
kadang-kadang berongga kecil-kecil. Pada beberapa tumbuhan, seperti
rumput-rumputan, empulur memiliki ruang kosong sehingga membentuk rongga
memanjang, kecuali pada bagian yang membentuk daun.
Empulur tersusun dari sel-sel
parenkima.
Pada batang yang berkayu, bagian empulur terletak di sisi dalam jaringan kayu
dan merupakan pusat batang. Sel-sel jaringan empulur yang aktif biasanya
terletak di bagian terluar dari empulur, kadang-kadang berwujud sangat berbeda,
dan disebut bagian perimedular. Pada batang berkayu ditemukan pula
sisa-sisa empulur pada lapisan kayu dan disebut sebagai jari-jari empulur.
Jari-jari empulur tampak sebagai noktah pada penampang tangensial batang yang
menembus lapisan kayu. Jaringan empulur muda biasanya berwarna putih atau
coklat pucat, dan menjadi gelap seiring dengan bertambah dewasanya jaringan.
Pada perkembangan akhir, empulur berupa jaringan lunak, jaringan yang
mengandung pati (seperti pada rumbia
atau pohon sagu), atau ruang kosong (seperti pada rumput atau bambu). Serbuk
yang ditemukan di bagian dalam rongga bambu adalah sisa-sisa dari sel yang
kemudian terisi udara.
BAB
IV
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
1. utama
anggota Araceae adalah bunga-nya memuliki sebuah spadix (bagian yang memanjang)
dan sebuah spathe (semacam kelopak yang berada di pangkal spadix).
2. Namun beberapa jenis Alocasia bisa sangat
berbeda dari tipikal penampakan keladi tersebut, misalnya berwarna hitam dengan
bentuk oval atau bentuk dengan ujung-ujung tegas.
3. Pada
hydrilla ada duri kecil yang terdapat di ujung-ujung sisi daun, didalam selnya
terdapat sel yang berbentuk seperti persegi panjang dan terdapat kloroplas.
4. empulur adalah bagian terdalam
dari batang
tumbuhan berpembuluh.
Istilah dalam bahasa Inggris
adalah pith. Empulur biasanya berupa jaringan lunak agak kering,
kadang-kadang berongga kecil-kecil.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2012. sel dan bagian sel.
http://id.wikipedia.org/wiki/sel, 4 November 2012, pukul 14. 07 WIB
Anonim.
2011. Tumbuhan (diakses : http://e-learning.um.ac.id. Pada hari Rabu, 7 November 2012.
Pukul 13:12 WITA
Aryulina,
Diah, Choirul Muslim dan Syalfinaf Manaf. 2010. BIOLOGY 2A for Senior High School Grade XI Semester 1.
Jakarta: Erlangga
Google. 2012. Sel Tumbuhan
(online), http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29 diakses pada hari
Senin, 20 Agustus 2012 pukul 19.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar