Rabu, 01 Januari 2014

laporan anatomi tumbuhan



KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
                Alhamdulillah senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas limpahan serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan laporan ini dengan baik dan diberi waktu yang telah ditentukan.
            Laporan ini dibuat semaksimal mungkin dan dengan berusaha menghindarkan dari kesalahan dan kekurangan. Tugas pembuatan laporan praktikum” Percobaan 1
Yaitu dengan judul: pengamatan bentuk sel dan komponen sel dan percobaan II yaitu dengan judul:pengamatan penampang melintang dan membujur bentuk sel,mengamati macam-macam bentuk sel penutup stomata,mengamati berbagai macam bentuk stomata pada daun,mengamati bentuk trikoma,serta mengamati derivat evidermis.
Penulis menyadari bahwasanya manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan dalam pembuatan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan penulisan laporan selanjutnya.
            Ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Semoga bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Akhirnya Allah S.W.T senantiasa memberikan petunjuk kepada kita semua agar apa yang kita cita-cita menjadi sukses.
Amin-amin ya rabal alamin.  Wassalamualaikum Wr.Wb.

                     Palembang,30 Septemmber 2013                                                                                                                 Penyusun







BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang  
            Sel merupakan unit dasar umum dari struktur organik. Sel tumbuhan diartikan sebagai suatu kehidupan kecil yang mempunyai batas nyata atau dinding sel, di dalamnya terjadi reaksi-reaksi kimia yang rumit (Pandey, 1980). Sel juga dikatakan sebagai kesatuan struktur fisiologi yang terkecil dari organisme hidup. Sel tumbuhan pada dasarnya terdiri dari protoplas yang dikelilingi dinding sel. Dinding sel biasanya dianggap bagian mati sedangkan protoplas adalah bagian hidup dari sel. Protoplas terdiri dari komponen protoplasmik dan nonprotoplasmik. Komponen protoplasmik ada yang bersifat cair yaitu sitoplasma. Sitoplasma merupakan substansi setengah cair lebih pekat (viscous) dari air dan bening (tembus cahaya; translucent) sehingga sukar dilihat oleh mata meskipun telah menggunakan mikroskop. Sitoplasma dapat dilihat dengan adanya aliran plasma sebagai indikator dari sel hidup. Aliran plasma dapat berlangsung dalam satu arah, disebut rotasi; ataupun lebih dari satu arah, disebut sirkulasi. Sitoplasma memenuhi ruang sel hidup dan di dalamnya terdapat organel-organel serta vakuola. Bagian lain (organel) yang terdapat di dalam sitoplasma dan dapat terlihat dengan mikroskop cahaya di antaranya inti sel, kloroplas, leukoplas, kromoplas. Bagian lain seperti retikulum endoplasmik, mitokondria, diktiosoma, ribosoma, sferosoma sukar dilihat dengan mikroskop biasa. Komponen nonprotoplasmik yang dapat dilihat dengan mikroskop cahaya adalah vakuola yang berisi cairan sel dan kadang-kadang juga zat warna. Di dalam cairan vakuola dapat terlarut berbagai zat seperti gula, berbagai garam, protein, alkaloida, zat penyamak, dan zat warna. Zat ergastik lain yang bersifat padat dan dapat terlihat antara lain butir aleuron, butir amilum yang juga bermacam-macam bentuknya, dan kristal kalsium oksalat dengan beberapa bentuk. Benda ergastik seperti lendir, tetes minyak, tanin dapat dilihat dengan menggunakan reagen tertentu.

B. Tujuan
1. Mengamati bentuk-bentuk sel dan komponen-komponen sel seperti dinding sel dan lumen sel.
2. Mengamati isi sel terutama komponen protoplasmik seperti inti, kloroplas, dan plastida lain, aliran sitoplasma.
3. Mengamati komponen nonprotoplasmik penyusun sel antara lain vakuola dan isinya, benda-benda ergastik misal macam-macam bentuk kristal kalsium oksalat, butir amilum, lendir, minyak, butir aleuron.
4. Membedakan sel hidup dan sel mati.





















BAB II
METODOLOGI


A.      Hari, Tanggal, Judul (acara yang dilakukan)
1.         Hari               : Senin
2.         Tanggal         : 23 September 2013
3.         Judul             : Pengamatan Bentuk Sel dan Komponen Sel

B.       Alat dan Bahan
1.    Alat
a.    Mikroskop
b.    Gelas benda
c.    Gelas penutup
d.   Jarum preparat
e.    Silet/cutter
f.     Kobokan
g.    Pipet tetes
h.    Lampu spiritus (Bunsen)
i.      Mangkok
j.      Kaca Objek

2.        Bahan
a.    Empulur ketela pohon,
b.    Tanaman Hydrilla verticillata,
c.    Daun Rhoeo discolor
d.   Tangkai daun kuping gajah
C.  Cara Kerja
1.        Sebelum melakukan praktikum siapkanlah mikroskop dan bersihkan sehingga mikroskop siap untuk mengamati.
2.        Bersihkan kaca benda dan teteskan air di atasnnya.
3.        Bagilah tugas pembuatan preparat pada semua anggota kelompok. Berilah kode pada setiap kaca benda.
4.        Buatlah:
a.       Irisan melintang empulur ketela pohon. Letakkanlah hasil irisan pada tetesan air di kaca benda A dan tutuplah dengan kaca penutup. Amatilah bentuk sel empulur ketela pohon dengan mikroskop cahaya. Gambarlah pada buku laporan dan beri keterangan lengkap tentang bentuk sel dan bagian-bagian selnya.
b.      Ambillah daun Hydrilla verticillata dengan cara mengambil sehelai daun Hydrilla verticillata terutama bagian pucuk. Letakkanlah daun pada tetesan air di kaca benda C dan tutuplah dengan kaca penutup. Amatilah aliran plasma yang tampak dan tentukan tipenya. Gambarlah pada buku laporan dan beri keterangan lengkap tentang bentuk sel dan bagian-bagian selnya.
c.       Ambillah filamentum bunga Rhoeo discolor dengan cara pengamatan yang sama dengan langkah no. 4.c).
d.      Irisan paradermal epidermis bawah daun Rhoeo discolor. Letakkanlah hasil irisan pada tetesan air di kaca benda E dan tutuplah dengan kaca penutup. Amatilah bentuk selnya dan warna cairan selnya, kemudian gambarlah pada buku laporan. Ambillah preparat dari meja benda kemudian teteskanlah larutan gula 10% pada salah satu sisi gelas penutup dan hisaplah dengan kertas penghisap pada sisi yang lainnya sehingga air gula masuk dan menyentuh irisan. Amatilah pada mikroskop cahaya kembali setelah beberapa menit, gambarlah hasil pengamatanmu pada buku laporan. Tentukanlah, peristiwa apa yang terjadi?
e.       Irisan melintang dari Tangkai daun kuping gajah . Letakkanlah hasil irisan pada tetesan air di kaca benda B dan tutuplah dengan kaca penutup. Amatilah bentuk sel dan isi selnya. Gambarlah pada buku laporan dan beri keterangan lengkap tentang bentuk sel dan bagian-bagian selnya.




5.      Kembalikanlah mikroskop pada tempatnya setelah:
a)      mematikan sumber daya
b)      membersihkan meja benda dari sisa-sisa air dengan menggunakan lap flanel
c)      membersihkan lensa okuler dari sisa-sisa lemak yang menempel dengan menggunakan kertas lensa
d)     mengembalikan tuas difragma pada posisi MIN dan kondensor pada posisi terjauh dari meja benda
e)      mengunci sekrup pemutar lensa okuler.























BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Table 3.1 Anatomi Tumbuhan tentang Sel pada Daun
Hasil Pengamatan
Keterangan

2
1

Gambar 1. Empelur Ketela Pohon
(Manihot esculenta)
Perbesaran : 10 X 10
Keterangan:
1.       Dinding sel
2.       Bentuk sel  prisma segi enam

2
1

Gambar 2. Daun Rhoeo discolor

Perbesaran : 10 X 40
Keterangan:
1.       Dinding sel
2.       Epidermis
3.       Kloroplas
4.       Stomata
5.       Sel penjaga
6.       Pigmen Antosianin
7.       Bentuk sel heksagonal








Gambar sel daun tangkai duan kuping gajah

Perbesaran         : 10 X 40
Ditetesi dengan : Asam cuka
Bentuk sel         : Heksagonal







Gambar sel daun tangkai daun kuping gajah

Perbesaran          : 10 X 40
Ditetesi dengan  : HCl
Bentuk sel          : heksagonal











Gambar sel Hydrilla verticillata

Perbesaran : 10 X 40
Bentuk sel :
Kloroplas
Sumber: Dokumentasi Pribadi pada tanggal 30 September 2013
A.    Pembahasan
a.       Tangkai kuping gajah
Dalam taksonomi, keladi merupakan angota dari famili Araceae. Famili ini beranggotakan lebih dari 100 genus dengan lebih dari 3700 species. Selain keladi, anggota famili ini antara lain : Aglaonema, Philodendron, Anthurium, Amorphophallus (bunga bangkai), Zamioculcas, dan masih banyak lagi. Ciri utama anggota Araceae adalah bunga-nya memuliki sebuah spadix (bagian yang memanjang) dan sebuah spathe (semacam kelopak yang berada di pangkal spadix).
Di Indonesia, nama keladi biasa menunjuk pada genus Colocasia dan Alocasia karena memang kemiripan penampakannya yaitu warna hijau berbentuk hati (orang barat menyebutnya elephant ear/kuping gajah), ciri-ciri ini juga nampak pada genus Xanthosoma. Namun beberapa jenis Alocasia bisa sangat berbeda dari tipikal penampakan keladi tersebut, misalnya berwarna hitam dengan bentuk oval atau bentuk dengan ujung-ujung tegas.
b.      Hydrilla
Pada hydrilla ada duri kecil yang terdapat di ujung-ujung sisi daun, didalam selnya terdapat sel yang berbentuk seperti persegi panjang dan terdapat kloroplas. Kloroplas terdapat pada plastida yang merupakan organel yang memiliki membran rangkap dan berukuran lebih kecil dari inti. Plastida yang berwarna disebut kromoplas. Pigmen yang terdapat dalam plastida berhubungan dengan perannya didalam fotosintesis. Pigmen-pigmen tersebut diantaranya klorofil dan xantofil. Plastida yang mengandung xantofil tetap disebut kromoplas sedangkan yang mengandung klorofil disebut kloroplas
c.       Empelur ketela pohon
Dalam anatomi tumbuhan, empulur adalah bagian terdalam dari batang tumbuhan berpembuluh. Istilah dalam bahasa Inggris adalah pith. Empulur biasanya berupa jaringan lunak agak kering, kadang-kadang berongga kecil-kecil. Pada beberapa tumbuhan, seperti rumput-rumputan, empulur memiliki ruang kosong sehingga membentuk rongga memanjang, kecuali pada bagian yang membentuk daun. Empulur tersusun dari sel-sel parenkima. Pada batang yang berkayu, bagian empulur terletak di sisi dalam jaringan kayu dan merupakan pusat batang. Sel-sel jaringan empulur yang aktif biasanya terletak di bagian terluar dari empulur, kadang-kadang berwujud sangat berbeda, dan disebut bagian perimedular. Pada batang berkayu ditemukan pula sisa-sisa empulur pada lapisan kayu dan disebut sebagai jari-jari empulur. Jari-jari empulur tampak sebagai noktah pada penampang tangensial batang yang menembus lapisan kayu. Jaringan empulur muda biasanya berwarna putih atau coklat pucat, dan menjadi gelap seiring dengan bertambah dewasanya jaringan. Pada perkembangan akhir, empulur berupa jaringan lunak, jaringan yang mengandung pati (seperti pada rumbia atau pohon sagu), atau ruang kosong (seperti pada rumput atau bambu). Serbuk yang ditemukan di bagian dalam rongga bambu adalah sisa-sisa dari sel yang kemudian terisi udara.
















BAB IV
KESIMPULAN
A.    Kesimpulan
1.      utama anggota Araceae adalah bunga-nya memuliki sebuah spadix (bagian yang memanjang) dan sebuah spathe (semacam kelopak yang berada di pangkal spadix).
2.       Namun beberapa jenis Alocasia bisa sangat berbeda dari tipikal penampakan keladi tersebut, misalnya berwarna hitam dengan bentuk oval atau bentuk dengan ujung-ujung tegas.
3.      Pada hydrilla ada duri kecil yang terdapat di ujung-ujung sisi daun, didalam selnya terdapat sel yang berbentuk seperti persegi panjang dan terdapat kloroplas.
4.      empulur adalah bagian terdalam dari batang tumbuhan berpembuluh. Istilah dalam bahasa Inggris adalah pith. Empulur biasanya berupa jaringan lunak agak kering, kadang-kadang berongga kecil-kecil.












BAB V
DAFTAR PUSTAKA
      
Wikipedia. 2012. sel dan bagian sel. http://id.wikipedia.org/wiki/sel, 4 November 2012, pukul 14. 07 WIB
Anonim. 2011. Tumbuhan (diakses : http://e-learning.um.ac.id. Pada hari Rabu, 7 November 2012. Pukul 13:12 WITA
Aryulina, Diah, Choirul Muslim dan Syalfinaf Manaf. 2010. BIOLOGY 2A for Senior High   School Grade XI Semester 1. Jakarta: Erlangga
Google. 2012. Sel Tumbuhan (online), http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_%28biologi%29 diakses pada hari Senin, 20 Agustus 2012 pukul 19.00 WIB
                                                                                                                         


Tidak ada komentar:

Posting Komentar